Sunday, April 3, 2011

Mas Asih, Juru Kunci Baru Gunung Merapi

Ndalem Joyokusuman di Jalan Rotowijayan, Ngasem, Yogyakarta berdenyut, Minggu siang (3/4). Mendung tebal menggantung, tetapi sejumlah tamu yang berpakaian batik, termasuk kerabat dari lereng Gunung Merapi duduk di kursi-kursi yang ditata rapi di pendopo rumah berumur ratusan tahun itu. Sejumlah jurnalis juga sudah datang. Mereka sedang menantikan keputusan penting dari Kraton Yogyakarta, yaitu siapa juru kunci Gunung Merapi yang baru!

Akhirnya acara yang ditunggu pun tiba. GBPH H Joyokusumo selaku Penghageng Kawedanan Hageng Panitrapura Kraton Yogyakarta membacakan Press Release tentang “Pengirit Abdi Dalem Juru Kunci Gunung Merapia karaton Ngayogyakarta Hadiningrat”. Sang tuan rumah, Gusti Joyo, demikian panggilan akrabnya didampingi dua puteri Sri Sultan Hamengku Buwono X, yaitu GKR Pembayun dan GKR Condrokirono.

“Setelah menerima dan mempelajari laporan panitia, Ngarso Dalem Sampean Dalem Ingkang Sinuwun (Raja Kraton Yogyakarta, Sri Sultan Hamengku Buwono X) menetapkan Dhawuh dalem bahwa, Abdi Dalem Juru Kunci Gunung Merapi Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat adalah Mas Bekel Anom Suraksosihono,” ujar Joyokusumo. Itulah bagian terpenting dari pengumuman sore itu.

Hujan deras pun mulai mengguyur Yogyakarta.

Dengan pengumuman ini maka Mas Bekel Suraksosihono atau akrab dipanggil Mas Asih (46 tahun) resmi menjadi juru kunci baru Gunung Merapi. Ia menggantikan ayahnya, Mbah Maridjan yang meninggalkan akibat letusan Gunung Merapi 26 Oktober 2010 lalu. Mas Asih adalah anak ketiga.

Menurut Joyokusumo, pihak Kraton Yogyakarta sebelumnya membentuk tim seleksi untuk menentukan juru kunci Gunung Merapi yang baru itu. Tim seleksi terdiri dari sembilan orang dan berisi para Abdi Dalem Sipat Bupati Karaton Yogyakarta. Tim seleksi dibagi menjadi empat kelompok untuk menyusun pertanyaan bidang keagamaan, kebudayaan, kekratonan dan kemasyarakatan.

“Yang diseleksi ada 18 abdi dalem juru kunci Gunung Merapi,” tambah Joyokusumo. Tim melakukan seleksi 15 Maret lalu di Ndalem Joyokusuman. Namun dari 18 abdi dalem itu hanya yang laki-laki saja yang diseleksi, jumlahnya 8 orang.

Setelah ditunjuk sebagai juru kunci Gunung Merapi yang baru, ia akan naik pangkat dari Mas Bekel Anom menjadi Mas Lurah. Upacara pelantikan dilakukan Senin (4/4) di Bangsal Kasatriyan, Kraton Yogyakarta.

Dalam kesempatan itu Joyokusumo mengingatkan agar citra juru kunci Gunung Merapi jauh dari komersialisasi. “Jangan sampai terulang, upacara labuhan ada sponsornya,” tandas adik Sultan Hamengku Buwono X itu. Jaman Mbah Maridjan – yang menjadi bintang iklan -- dahulu, Gusti Joyo sudah mencoba memperingatkannya. “Tetapi Mas Ngabehi kelihatannya kesulitan,” tambahnya.

Sore itu GPBH Yudhaningrat sebagai manggala datang terlambat. Namun di penghujung acara, ia sempat menyerahkan seperangkat pakaian peranakan (pakaian tradisional Jawa) kepada Mas Asih.

Kepada para jurnalis, Asih mengatakan dirinya mengucapkan terima kasih kepada sinuhun (Raja Kraton Yogyakarta) atas pengangkatan dirinya menjadi juru kunci Gunung Merapi. “Semoga saya sebagai pengganti bapak (Mbah Maridjan) dapat melaksanakan amanah dengan baik sesuai aturan Kraton Yogyakarta,” ujar pegawai bagian administrasi Fakultas MIPA Universitas Islam Indonesia itu.

Gunung Merapi masih berstatus waspada, beberapa tahun lagi gunung yang masuk kategori teraktif di dunia itu pasti akan erupsi lagi. Sebuah tugas yang tidak ringan berada di pundak Mas Asih. Ia akan menjadi jembatan antara dunia magis Gunung Merapi dan yang nyata. (foto dan teks: bambang muryanto)

No comments: