ASEAN (Association of Southeast Asia Nation), adalah organisasi negara-negara di Asia Tenggara yang anggotanya 10 negara. ASEAN berdiri sejak Agustus 1967, tetapi apa manfaatnya bagi masyarakat dari masing-masing negara anggota? Bagaimana peran media
Itulah persoalan yang dibahas dalam sebuah diskusi bertajuk “Covering ASEAN under Indonesia Chairmanship, Background, Trends and Future” di Gedung Perpustakaan Universitas Atma Jaya
Kursi yang tersedia di salah satu ruangan di gedung perpustakaan itu hampir terisi semua.
Martin yang sering menjadi mentor bagi jurnalis dalam liputan soal isu-isu ASEAN mengatakan organisasi ini sedang merubah orientasinya, dari government centered menjadi people centered.
“Setiap orang harus terlibat dalam ASEAN jika ingin menjadi komunitas yang nyata,” tandas Martin dalam bahasa Inggris. Agar setiap orang terlibat, Martin melihat pentingnya peran media
Apa sebetulnya ASEAN yang people centered itu? PLE Priatna memberikan jawaban kira-kira kebijakan yang dikeluarkan ASEAN dapat memberi keuntungan bagi masyarakat banyak. Misalnya ASEAN berhasil menjaga stabilitas politik dan keamanan di kawasan Asia Tenggara. “Ini keuntungan bagi masyarakat,” ujar Priatna. Ia juga menambahkan siapa pun yang menjadi warga negara anggota ASEAN tidak perlu visa untuk bepergian ke setiap negara anggota ASEAN.
Namun, seorang pengajar jurusan Hubungan Internasional dari Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) mengkritik pandangan Priatna. Menurutnya ASEAN harus mengeluarkan kebijakan yang lebih banyak menguntungkan bagi masyarakat.
Lantas bagaimana media
Perempuan berpostur tinggi itu mengatakan, liputan soal ASEAN tidak hanya tentang isu buruh migran saja, (TKI yang ada di
Kreatif dalam membuat liputan? Tampaknya semua jurnalis setuju. Setidaknya para jurnalis yang hadir dalam diskusi itu tidak ada yang menolaknya. (foto dan teks: bambang muryanto)
No comments:
Post a Comment